Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakaratul maut didefinisikan sebagai keadaan saat-saat menjelang kematian.

Islam sebagai agama yang lengkap ajarannya, memberikan kita beberapa tuntunan yang harus dilakukan saat kita menemani orang yang sedang dalam keadaan sakaratul maut.

Apa saja tuntunan Islam tersebut?

Alhamdulillah, Al Azhar Memorial Garden telah menyusun pembahasannya.

Namun, sebelum membahas hal tersebut, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu seperti apa gambaran sakaratul maut menurut Islam.

Gambaran Sakaratul Maut Menurut Islam

Islam memberikan gambaran kepada kita bahwa sakaratul maut adalah peristiwa yang sangat menyakitkan. Gambaran ini bisa kita peroleh dari ungkapan Fathimah radhiyâllahu ‘anhâ saat menemani ayahnya menjelang wafat.

Dari Anas radhiyallâhu anhu, ia bercerita:

“Tatkala kondisi Nabi makin memburuk, Fathimah berkata: ‘Alangkah berat penderitaanmu wahai ayahku.’ Beliau lalu menjawab, ‘Tidak ada penderitaan atas ayahmu setelah hari ini.” (HR al-Bukhari)

Gambaran serupa bisa kita lihat dari ungkapan ‘Aisyah radhiyâllahu ‘anhâ:

“Aku tidak iri kepada siapa pun atas kemudahan kematiannya, sesudah aku melihat kepedihan kematian pada Rasulullah.” (HR al-Tirmidzi)

Fakta bahwa sakaratul maut adalah peristiwa yang sangat menyakitkan bahkan pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wasallam lewat sabdanya:

“Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR al-Tirmidzi)

“Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?” (HR al-Bukhari)

Yang Harus Dilakukan Saat Menemani Orang yang Menghadapi Sakaratul Maut

Orang yang mengalami sakaratul maut berarti ia sedang mengalami peristiwa yang dahsyat. Dan Islam memberikan kepada kita beberapa tuntunan yang harus kita lakukan saat menemani orang yang sedang menghadapi sakaratul maut.

1. Men-talqîn (menuntun) dengan bacaan Lâ ilâha illallâh.

Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu, ia berkata, sesungguhnya Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

لَقِّنُوْا مَوْتَاكُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله

“Tuntunlah orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan Lâ ilâha illallâh.” (HR Muslim)

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barangsiapa yang akhir perkataannya Lâ ilâha illallâh, dia akan masuk surga. (HR al-Bukhari)

Apabila berbicara dengan ucapan yang lain setelah ditalqin, maka diulangi kembali, supaya akhir dari ucapannya di dunia kalimat tauhid.

2. Berdoa untuknya dan tidak berkata kecuali yang baik.

Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا حَضَرْتُمْ الْمَرِيضَ أَوْ الْمَيِّتَ فَقُولُوا خَيْرًا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ

“Apabila kalian mendatangi orang sakit atau orang mati, maka janganlah berkata kecuali yang baik, karena sesungguhnya malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.” (HR Muslim)

Penutup

Demikian yang harus kita lakukan saat menemani orang yang mengalami sakaratul maut menurut Islam. Wallâhu a’lam bi al-shawâb.

 

Pemakaman Islam Al Azhar Karawang 20
Pemakaman Islam Al Azhar Karawang